LIGA 1 U-19 : SELEBRASI PENUH ARTI DI GOL PERTAMA BALI UNITED KE GAWANG PERSELA U-19
Rabu 18 Oktober 2017 22:24
Ada yang menarik di laga delapan besar Liga 1 U-19 antara Bali United kontra Persela Lamongan hari Rabu (18/10) sore tadi. Hal menarik yang dimaksud adalah selebrasi yang dilakukan para punggawa Serdadu Tridatu Muda setelah gol pertama yang dicetak Reza Irfana di menit 22.
Para pemain Bali United U-19 tidak merayakan gol tersebut dengan berlebihan. Justru mereka menghadap ke arah suporter Persela yang membawa foto almarhum penjaga gawang Choirul Huda dan menundukkan kepala layaknya sedang berdoa. Sontak selebrasi gol tersebut pun mengundang tepuk tangan yang meriah dari para pecinta sepak bola yang hadir langsung ke Stadion Kapten I Wayan Dipta.

Terkait hal tersebut, pelatih kepala Bali United U-19, Wayan Arsana memberikan penjelasannya. Ia mengatakan bahwa selebrasi tersebut adalah bukti bila di tim Bali United U-19 tidak hanya diajarkan tentang bermain sepak bola, namun bagaimana menunjukkan sikap respect terhadap lawan.
“Selebrasi tersebut adalah bukti sikap respect kami terhadap lawan atas peristiwa yang terjadi beberapa hari yang lalu. Hal tersebut memang sudah kami tanamkan kepada pemain bahwa di Bali United ini tidak hanya diajarkan bagaimana bermain sepak bola. Walaupun peristiwa tersebut tidak menimpa tim Bali United, tapi menunjukkan rasa empati ke tim lawan juga tidak ada salahnya,” ujar Wayan Arsana.
Sementara kapten tim Serdadu Tridatu Muda, Bayu Ariawan mengaku selebrasi tersebut memang sudah direncanakan sebelum pertandingan berlangsung. Ia memang sudah sepakat dengan rekan-rekannya untuk melakukan selebrasi tersebut tanpa melihat siapa yang mencetak gol pertama untuk tim Serdadu Tridatu Muda.
“Ya, kami memang sudah merencanakan selebrasi tersebut sebelum pertandingan. Kami hanya ingin menunjukkan sikap respect terhadap tim Persela yang baru saja kehilangan salah satu legenda mereka,” kata Bayu Ariawan.
Apa yang dilakukan para pemain Bali United U-19 memang pantas mendapat apresiasi. Semoga saja bisa menjadi contoh untuk sikap saling respect antar pelaku sepak bola di Indonesia.